Tim Peneliti Survey Lapangan

Dalam rangka melakukan cek lapangan zona rawan longsor di Kota Semarang.

Sigap Bencana Kota Semarang

Gambaran Umum Kota Semarang Khususnya di Lawang Sewu.

Sigap Bencana Kota Semarang

Peta Zona Rawan Longsor di Kota Semarang.

Sigap Bencana Kota Semarang

Tim Survey lapangan melakukan pengukuran terkait parameter fisik zona rawan longsor di lapangan.

Sigap Bencana Kota Semarang

Gambaran visualisasi peta cek lapangan pada beberapa lokasi di Kota Semarang.

Sunday, November 4, 2018

BAHAN AJAR KETAHANAN PANGAN KELAS XI SMA


“Bahan Ajar SMA / MA Kelas X”

“Pengertian Ketahanan Pangan, Bahan Industri, serta Energi Baru dan Terbarukan.”

I. KETAHANAN PANGAN

Apa itu Pangan ?

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia dan memiliki peran yang penting dalam pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu, ketersediaan pangan menjadi hal yang cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia tersebut.
DalamUndang-Undang No.18 tahun 2012 tentang Ketahanan Pangan dicantumkan beberapa definisi terkait dengan pangan yaitu;
1. Pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,  perkebunan,  kehutanan,  perikanan,  peternakan,  perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai  makanan  atau  minuman bagi  konsumsi  manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
2. Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
3. Keamanan pangan
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
4. Produksi Pangan
Produksi   pangan   adalah   kegiatan   atau   proses   menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/atau mengubah bentuk pangan.
5. Pangan Pokok
Pangan pokok adalah pangan yang diperuntukkan sebagai makanan utama sehari-hari sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal.
6. Penganekaragaman Pangan
Penganekaragaman  pangan  adalah  upaya  peningkatan  ketersediaan dan konsumsi Pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada potensi sumber daya lokal.
7. Pangan Segar
Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung dan/atau yang dapat menjadi bahan baku pengolahan pangan.
8. Sanitasi Pangan
Sanitasi     pangan     adalah     upaya     untuk     menciptakan     dan mempertahankan kondisi pangan yang sehat dan higienis yang bebas dari bahaya cemaran biologis, kimia, dan benda lain..

Sedangkan pendapat lain, Food and Agriculture (FAO) yang merupakan organisasi dibawah naungan PBB mendefinisikan ketahanan pangan sebagai ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan.Bagaimana sudah paham mengenai pengertian pangan ?

Komponen Ketahanan Pangan ?

Konsep ketahanan pangan di Indonesia yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Tahun 2002 melibatkan tiga komponen yaitu (1) ketersediaan, 2) aksesibilitas, dan (3) keamanan/kualitas. 
Setiawan (2004) mengatakan bahwa sistem ketahanan pangan merupakan tiga rangkaian komponen utama yaitu: ketersediaan dan stabilitas pangan (food availability and stability); kemudahan memperoleh pangan   (food accessibility); dan pemanfaatan pangan (food utilization).

1. Ketersediaan 
Ketersediaan pangan ditentukan oleh:
a. Produksi pangan di wilayah tersebut, 
b. Perdagangan pangan melalui mekanisme pasar diwilayah tersebut, 
c. Stok yang dimiliki pedagang dan cadangan pemerintah, 
d. Bantuan pangan dari pemerintah atau organisasi lainya. 
Produksi pangan tergantung pada berbagai faktor seperti iklim, jenis tanah curah hujan, irigasi, komponen produksi pertanian yang digunakan dan bahkan insentif bagi para petani untuk menghasilkan tanaman pangan.
2. Akses Pangan
Akses pangan masyarakat perkotaan dan pedesaan di beberapa daerah masih tergolong rendah. Kendala akses pangan tersebut dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu :
a. aspek fisik (ketersediaan pangan dan infrastuktur), 
b. aspek ekonomi(daya beli masyarakat terhadap pangan), dan 
c. aspek sosial (tingkat pendidikan). 
Selain itu, permasalahan-permasalahan yang ada seperti distribusi pangan belum merata belum terjangkau oleh konsumen, infrastruktur dan prasarana distibusi yang belum memadai, serta pengelolaan ketersediaan stok bahan pangan belum optimal.
3. Pemanfaatan Pangan 
Pilar ketiga dari ketahanan pangan adalah pemanfaatan pangan. Pemanfaatan pangan meliputi pemanfaatan pangan yang bisa diakses oleh rumah tangga atau kemampuan individu untuk menyerap zat gizi, dan pemanfaatan makanan secara efisien oleh tubuh.

Faktor Ketahanan Pangan ?

Ketahanan pangan dalam kaitannya dengan ketahanan Negara menjadi sebuah tolak ukur utama dalam menentukan kekuatan bangsa tersebut untuk bisa menangkal ancaman dari luar dan dari dalam, selain menjadi tolak ukur bagi kemajuan Negara tersebut. Dalam upaya menjaga ketahanan pangan dibutuhkan beberapa faktor penting diantaranya adalah
1. Lahan 
Lahan merupakan faktor penting dalam penyediaan sumber pangan, terutama yang terkait sumber pangan hasil budi daya pertanian dan perkebunan. Semakin luas lahan potensial yang digunakan untuk mengusahakan tanaman pangan, semakin baik ketahanan pangan disuatu negara.
Perluasan lahan untuk tanaman pangan perlu ditingkatkan, mengingat dari tahun ke tahun jumlah penduduk semakin bertambah dan secara otomatis berpengaruh pada kenaikan kebutuhan pangan. Disisi lain muncul kekhawatiran akan menurunya jumlah hasil tanaman pangan akibat penyusutan lahan. Data statistik menyebutkan bahwa dalam periode 15 tahun (1986-2000) perkembangan lahan pertanian berkembang sangat lambat bahkan cenderung menyusut seiring kebutuhan lahan untuk kepentingan perumahan dan industri.

2. Iklim dan cuaca
Iklim dan cuaca secara langsung ataupun tidak turut memengaruhi hasil sumber daya pangan. Coba perhatikan bagaimana sebagian besar nelayan di Indonesia masih bergantung pada kondisi cuaca tidak memungkinkan karena angin bertiup sangat kencang terlebih terjadi badai, nelayan mengurung niat untuk melaut. Contoh lain, dimana petani masih bergantung pada turunya hujan untuk mengairi sawah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penurunan hasil sumber daya pangan.
Fenomena iklim global seperti el nino dan la nina juga turut memengaruhi unsur cuaca di beberapa wilayah di Indonesia. El nino menyebabkan musim kemarau yang berkepanjangan dan berdampak pada timbulnya kekeringan. La nina menyebabkan curah hujan bertambah dan berdampak pada terjadinya banjir. Kedua fenomena tersebut dapat memengaruhi penyediaan sumber daya pangan yang nantinya juga dapat terkait pada ketahanan pangan. 

3. Teknologi
Teknologi dapat membantu mempermudah kegiatan manusia menjadi lebih efisien dan efektif. Dalam kaitanya dengan ketahanan pangan, teknologi dapat berperan dalam proses penyediaan serta pendistribusian hasil sumber daya pangan. Peran teknologi dalam penyediaan bahan pangan misalnya dalam penggunaan teknologi sebagai alat bantu. 
Dalam bidang pertanian, penggunaan mesin traktor untuk mengolah lahan pertanian dan mesin giling dapat membantu proses hasil pertanian menjadi lebih cepat.
Penggunaan GPS untuk menentukan lokasi penangkapan ikan dan peralatan canggih pada kapal penangkap ikan yang dapat menjaring ikan dalam jumlah yang sangat banyak, serta adanya alat teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah ikan kalengan tentunya akan sangat membantu dalam kesediaan pangan dan turut memengaruhi ketahanan pangan yang baik.
Penggunaan teknologi teknologi informasi dan komunikasi seperti internet dapat berperan besar dalam bidang ketahanan pangan nasional. Setiap potensi sumber daya pangan hingga krisis ketahanan pangan di suatu wilayah dapat diinformasikan melalui internet. Kemudahan bagi siapa saja untuk mengaksesnya dapat meningkatkan peran masyarakat untuk secara bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan melalui berbagai upaya yang dapat dilakukan.

4. Infrastruktur
Indonesia sebagai negara kepulauan dimana antar pulau dipisahkan oleh lautan tentu membutuhkan infrastruktur perhubungan yang baik. Ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan terutama melalui laut dan udara menjadi hal penting untuk menghubungkan wilayah satu dengan lainya. Begitu pun dengan prasarana perhubungan didarat, yaitu jalan dan jembatan. Tersedianya jalan dan infrastruktur perhubungan lainya dengan kondisi yang baik, sangat membantu proses pendistribusian sumber daya pangan dari wilayah satu ke wilayah lainya. Hal ini akan meningkatkan kualitas ketahanan pangan baik secara lokal maupun nasional. 


Peningkatan Ketahanan Pangan

Berbicara tentang kemandirian pangan berarti kita berbicara mengenai kemampuan negara dalam menjamin terwujudnya ketahanan pangan dan swasembada yang dihasilkan dari produksi pangan dalam negeri, terutama disektor pertanian. Ketahanan pangan bukan hanya sekedar kondisi fisik suatu daerah, berbicara ketahanan pangan adalah persoalan sosial, ekonomi dan politik. Kebijakan pembangunan, berkaitan dengan keputusan-keputusan politik untuk menentukan arah pembangunan.
Oleh karena itu diperlukan banyak strategi. Strategi yang dikembangkan dalam upaya peningkatan ketahanan pangan adalah :
1. Pengembangan kapasitas produksi pangan nasional melalui rehabilitasi kemampuan, optimalisasi pemantapan dan pelestarian sumberdaya alam yaitu : lahan, air dan perairan.
2. Peningkatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat menuju terwujudnya ketahanan pangan rumah tangga, serta perilaku sadar gizi.
3. Pengembangan agribisnis pangan yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan tersentralisasi dengan pengertian sebagai berikut :
a. Berdaya saing tinggi, yang diupayakan melalui peningkatan efisiensi dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi, peningkatan produktivitas dan nilai tambah, serta penajaman orientasi pasar.
b. Berkerakyatan, yaitu memfasilitasi peluang yang lebih besar bagi masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam usaha kecil dan menengah, dengan mendaya gunakan sumberdaya yang dimilikinya.
c. Berkelanjutan, diupayakan melalui peningkatan dan pemeliharaan kapasitas sumberdaya alam, penerapan teknologi ramah lingkungan dan pengembangansistem distribusikeuntungan yang adil.
d. Tersentralisasi, yang berarti keputusan tentang hal-hal yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya daerah untuk meningkatkan ketahanan pangan berada ditangan masyarakat bersama Pemerintah Daerah, dalam rangka mendorong pendayagunaan keunggulan sumberdaya daerah sesuai referensi masyarakat di daerah yang bersangkutan.
e. Pengembangan dan peningkatan intensitas jaringan kerjasama lintas pelaku, lintas wilayah dan lintas waktu dalam suatu sistem koordinasi guna mensinergikan kebijakan, program dan kegiatan pemantapan ketahanan pangan.
f. Peningkatan efektifitas dan kualitas kinerja pemerintah dalam menfasilitasi masyarakat berpartisipasi dalam peningkatan ketahanan pangan.

Indonesia kaya akan bahan pangan, tetapi mengapa terjadi kasus busung lapar, gizi buruk bahkan rawan pangan dibeberapa wilayah. Jelaskan menurut pemahaman anda ?

II. BAHAN INDUSTRI

Apa Itu Bahan Industri ?

Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
1. Bahan mentah 
adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja.
2. Bahan baku industri
bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine.
3. Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan.
4. Barang jadi 
Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar.
5. Rancang bangun industri 
Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya.
6. Perekayasaan industri 
Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.

Dampak Pembangunan Industri ?

No. Dampak Positif Dampak Negatif
1 Terbukanya lapangan kerja Terjadi pencemaran lingkungan
2 Terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat Konsumerisme
3 Pendapatan/kesejahteraan masyarakat meningkat Hilangnya kepribadian masyarakat
4 Menghemat devisa negara Terjadinya peralihan mata pencaharian
5 Mendorong untuk berfikir maju bagi masyarakat Terjadinya urbanisasi di kota-kota
6 Terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industri Terjadinya permukiman kumuh di kota-kota
7 Penundaan usia nikah

Faktor Pendukung dan Penghambat ?

No. Faktor Pendukung Faktor Penghambat
1 Indonesia kaya bahan mentah Penguasaan teknologi masih perlu ditingkatkan
2 Jumlah tenaga kerja tersedia cukup banyak Mutu barang yang dihasilkan masih kalah bersaing dengan negara-negara lain
3 Tersedia pasar dalam negeri yang banyak Promosi di pasar internasional masih sangat sedikit dilakukan
4 Iklim usaha yang menguntungkan untuk orientasi kegiatan industri Jenis-jenis barang tertentu bahan bakunya masih sangat tergantung dengan negara lain
5 Tersedia berbagai sarana maupun prasarana untuk industry Sarana dan prasarana yang dibutuhkan belum merata di seluruh Indonesia
6 Stabilitas politik yang semakin mantap Modal yang dimiliki masih relatif kecil
7 Banyak melakukan berbagai kerjasama dengan negara-negara lain dalam hal permodalan, alih teknologi, dll.
8 Letak geografis Indonesia yang menguntungkan
9 Kebijaksanaan pemerintah yang menguntungkan
10 Tersedia sumber tenagalistrik yang cukup


Klasifikasi Industri ?

A. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku.
1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
2. Industri nonekstraktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.
Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

B. Sedangkan Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal
1. Industri padat modal
adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
2. Industri padat karya
adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

C. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986.
1. Industri kimia dasar
contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin dan logam dasar
misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
4. Aneka industri
Misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.

D. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
1. Industri rumah tangga
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.

E. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi
1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)
Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.

F. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
1. Industri primer
adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu
Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri sekunder
industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. 
Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3. Industri tersier
Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

III. ENERGI BARU DAN TERBARUKAN


Apa Itu Energi baru dan Terbarukan?


Sederhananya, energi baru tidak harus/bukanlah jenis energi yang belum pernah ada di peradaban manusia sebelumnya. Energi baru adalah jenis-jenis energi yang pada saat ini belum dipergunakan secara massal oleh manusia dan masih dalam tahap pengembangan. Contoh energi baru adalah energi surya.
Energi terbarukan adalah energi yang ketersediaan sumbernya bisa dipulihkan setelah sumber itu digunakan atau dihabiskan. Contohnya adalah energi biomassa. Intinya adalah semua bentuk energi yang berpotensi untuk menggantikan energi konvensional serta menghindari kerusakan lingkungan.

Apa Saja Jenis Energi Terbarukan ?


1. Angin
Angin merupakan salah satu sumber energi yang tak pernah ada habisnya. Selama bumi ini masih ada, maka angin akan tetap ada selamanya karena ketersediaannya tidak terbatas. Angin sendiri seringkali dimanfaatkan dalam teknologi kincir angin, khususnya di negara dengan intensitas angin sangat banyak. Angin ini nantinya akan mendorong turbun dari kincir angin yang bisa menghasilkan energi listrik.
2. Matahari
Matahari merupakan sumber energi paling penting dalam kehidupan manusia. Sumber energi panas dari matahari juga banyak digunakan untuk berbagai macam aktivitas, seperti fotosintesis buatan, listrik tenaga surya, menjemur pakaian dan lain sebagainya.
3. Air Laut Pasang
Pemanfaatan air laut pasang atau gelombang dari air laut ini kian dijadikan sebagai sumber energi terbarukan untuk menghasilkan listrik.
4. Panas Bumi
Sumber energi panas bumi atau geothermal sendiri merupakan energi panas dari kerak bumi. Energi geothermal in diperoleh akibat peluruhan radioaktif dan juga pelepasan kalor atau panas secara terus menerus di dalam bumi.
5. Tumbuhan
Produk yang dihasilkan dari tanaman atau tumbuhan ini sebenarnya bisa diolah untuk kebutuhan produk yang lain, misalnya kertas, kayu bakar hingga produk lainnya yang bisa dimanfaatkan. Akan tetapi, kekurangan dari energi terbarukan ini adalah bisa mengakibatkan beragam bencana alam apabila digunakan secara terus menerus tetapi tidak diimbangi dengan pelestarian tumbuhan tersebut.
6. Biofuel
macam-macam sumber energi terbarukan berikutnya adalah biofuel. Biofuel merupakan bahan bakar hayati yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber dari energi terbarukan ini adalah tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi seperti tebu dan sorgum serta tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi seperti kelapa sawit, ganggang dan jarak.
7. Air
Selain air laut pasang, energi air juga energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Sumber energi yang satu ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh air Di Indonesia sendiri sudah terdapat puluhan PLTA untuk menghemat sumber daya tak terbarukan.
8. Biomassa
Biomassa merupakan energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal dari organisme yang masih hidup ataupun yang belum lama mati. Sumber utama dari energi biomassa sendiri adalah limbah, alkohol dan juga bahan bakar kayi. Saat ini di Indonesia juga sudah terdapat pembangkit listrik biomassa salah satunya yaitu PLTBM Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.

IV .POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN UNTUK KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Apa Itu Pertanian ?
Arti pertanian yang lebih luas daripada pengertian sehari-hari adalah bahwa pertanian meliputi bidang bercocok tanam (pertanian dalam arti sempit), perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pengolahan hasil bumi dan pemasaran hasil bumi.
Suatu kegiatan disebut pertanian bila memenuhi syarat berikut ini: 
1. proses produksi harus terbentuk bahan-bahan organik yang berasal dari zat-zat anorganik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan atau hewan seperti, tumbuh-tumbuhan, ternak, ikan, ulat sutera, dan sebagainya;
2. adanya usaha manusia untuk memperbaharui proses produksi yang bersifat “reproduktif” dan/atau “usaha pelestarian/budidaya”.

     Apa saja jenis-jenis pertanian di Indonesia ?

1. Pertanian Tanaman Makanan dan Perdagangan
Penggolongan ini cukup lemah, sebagai contoh tanaman padi adalah bahan untuk makanan, tetapi juga dapat diperdagangkan. Dalam kehidupan praktis yang dimaksud dengan tanaman perdagangan secara umum komoditinya bukan untuk sebagai bahan makanan. Tanaman Makanan terdiri atas: tanaman serealia, kacangan dan umbian.

2. Pertanian Hortikultur dan non-Hortikultur.
Hortikultur terdiri dari buah-buahan, sayur - sayuran dan bunga-bungaan. Hasil hortikultur pada umumnya mempunyai sifat mudah busuk/rusak (perishable) dan bermuatan besar (bulky = volumeneous).

3. Pertanian Tanaman Semusim dan Tanaman Keras 
Tanaman semusim sering disebut tanaman muda atau tanaman tahunan atau annual crop. Contoh annual crop adalah padi, jagung, pisang, cabe, kentang, kacangan, dan sebagainya. Tanaman semusim ini dapat dibagi dua yaitu: 
a. Sekali tanam sekali panen seperti padi, jagung.
b. Sekali tanam beberapa kali panen seperti cabe, tomat arcis, buncis dan sebagainya.
Tanaman Keras atau perenial crop adalah tanaman yang berumur panjang dan dapat berbuah atau panen berkali-kali. Contohnya: karet, kelapa sawit, coklat, duren, mangga, asam gelugur, duku dan sebagainya.

4. Pertanian Subsisten dan Perusahaan
Pertanian subsisten adalah pertanian yang seluruh hasilnya digunakan atau dikonsumsi sendiri oleh produsennya. Contoh: padi, jagung, ternak ayam yang dipelihara bertujuan untuk konsumsi sendiri, tidak ada maksud untuk dijual ke pasar. Pertanian subsisten secara murni pada saat ini dapat dikatakan sudah langka, hanya terdapat di daerah-daerah yang terisolasi seperti di Nias.

5. Pertanian Generatif dan Ekstraktif
Pertanian generatif adalah pertanian yang telah dilakukan di dalamnya pemeliharaan/ perlakuan pada proses produksinya. Petani terlibat dalam pemupukan, pembrantasan hama/penyakit, dan pemilihan benih/bibit. Pertanian ekstraktif (sammel- wirtshaft) adalah usaha pertanian yang hanya mengumpulkan hasil, misalnya pengambilan rotan di hutan, penebangan kayu hutan, dan pengambilan gubal gaharu di hutan. Bila rotan atau gaharu sudah dibudidayakan maka dia berubah menjadi pertanian generatif.

6. Pertanian Lahan Basah dan Lahan Kering
Lahan basah atau sawah adalah lahan yang pada saat tertentu digenangi air untuk ditanami. Sistem sawah merupakan sistem dengan pengolahan tanah dan pengelolaan air yang baik sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi dan kesuburan tanah dapat dipertahankan. Sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik untuk padi maupun palawija.Lahan kering adalah lahan yang senantiasa diusahakan kering. Lahan kering sering disebut lahan darat, tegalan, huma atau ladang

7. Pertanian Spesialisasi dan Diversifikasi
Pertanian spesialisasi disebut juga pertanaman sejenis atau monokultur pada usaha tanaman. Spesialisai berarti mengusahakan khusus satu jenis tanaman. Pertanian diversifikasi disebut juga pertanian campuran. Diversifikasi dalam arti sempit mengusahakan berbagai jenis tanaman atau berbagai jenis ternak atau ikan.

8. Pertanian Intensif dan Ekstensif 
Orang awam menganggap pertanian intensif adalah pertanian yang memakai areal sempit dan banyak digunakan input, pertanian ekstensif adalah pertanian yang arealnya luas dan pemakaian input tidak disebutkan. Intensif atau ekstensifnya suatu usaha pertanian dapat ditunjukkan dalam waktu yang sama atau berbeda, antar daerah, antar jenis tanaman/ usaha. Indikator menunjukkan intesif atau ekstensif adalah ratio atau perbandingan dari jumlah penggunaan nilai input per satuan luas, bukan hanya bergantung luas areal saja.

Apa Itu Perkebunan ?

Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.
Berdasarkan penyelenggaranya, jenis perkebunan dibagi menjadi 2 yaitu: 
1. Perkebunan besar adalah perkebunan yang diselenggarakan atau dikelola secara komersial oleh perusahaan yang berbadan hukum. Perkebunan besar, terdiri dari : Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS) Nasional/Asing.
2. Perkebunan rakyat (tidak berbadan hukum). Perkebunan rakyat adalah perkebunan yang diselenggarakan atau dikelola oleh rakyat/pekebun yang dikelompokkan dalam usaha kecil tanaman perkebunan rakyat dan usaha rumah tangga perkebunan rakyat.

POTENSI PERTANIAN DAN PERKEBUNAN INDONESIA 

Indonesia dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati dunia dan dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sepuluh persen dari spesies tumbuhan berbunga, 12 % spesies mamalia, 16 % reptil dan amphibi, dan 17 % burung di dunia terdapat di Indonesia, meskipun luas daratan Indonesia hanya 13 % dari total luas daratan di dunia. Potensi sumber hayati berasal dari tumbuhan ada sekitar 40 ribu yang terdiri dari 5000 jenis jamur, 400 jenis tanaman penghasil buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 55 jenis tanaman rempah.

PERSEBARAN PERTANIAN DI INDONESIA 

Berdasarkan peta persebaran hasil bumi pertanian di Indonesia, komoditas pertanian dan perkebunan yang banyak terdapat di Indonesia adalah kelapa sawit, padi, dan jagung. Kelapa sawit banyak terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Padi banyak dihasilkan di Pulau Jawa. Jagung banyak ditemui di Kepulauan Nusa Tenggara dan Sulawesi.


V. POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA PERIKANAN DAN PETERNAKAN UNTUK KETAHANAN PANGAN NASIONAL

    APA ITU PERIKANAN?

Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan yang dikhususkan pada ikan. Dalam UU No. 45 tahun 2009 disebutkan bahwa perikanan adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan proses pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.


APA SAJA JENIS PERIKANAN YANG DIKEMBANGKAN DI INDONESIA?


1. Usaha perikanan tangkap
Usaha perikanan tangkap merupakan sebuah kegiatan usaha yang berfokus pada produksi ikan melalui cara penangkapan ikan yang berasal dari sungai, danau, muara sungai, waduk, rawa (perairan darat) dan laut lepas (perairan laut).
2. Usaha perikanan budidaya
Bidang usaha perikanan budidaya atau yang disebut sebagai akuakultur merupakan sebuah kegiatan usaha dengan tujuan guna memproduksi ikan di dalam sebuah wadah atau tempat pemeliharaan. Dimana kondisi dari tempat pembudidayaan tersebut terkontrol dan berorientasi pada keuntungan. Contoh dari usaha perikanan budidaya ini antara lain meliputi budaya ikan lele, budidaya ikan nila, budidaya ikan gurami, budidaya ikan patin, budidaya ikan hias, dan lain sebagainya.
3. Usaha perikanan pengolahan
Usaha perikanan pengolahan ini sendiri merupakan sebuah kegiatan usaha perikanan dengan tujuan utama meningkatkan nilai tambah yang sudah dimiliki oleh sebuah produk perikanan. Baik itu yang berasal dari bidang usaha perikanan budidaya atau akuakultur maupun usaha perikanan tangkap. Contohnya seperti pembuatan nugget berbahan dasar ikan, pengolahan kerupuk ikan, pembuatan bakso ikan, dan lain sebagainya.

         SUMBER DAYA PERIKANAN LAUT DI INDONESIA

1. Perikanan pantai
Perikanan pantai terdapat di kawasan laut dangkal dengan jarak tempuh kurang dari 60 mil dari pantai. Jenis penangkapan ikan ini biasa dilakukan oleh nelayan tradisional yang menggunakan perahu dayung atau kapal motor tempel. Oleh karena peralatan yang digunakan sangat terbatas, hasil tangkapannya pun kurang memuaskan. Jenis ikan yang sering ditangkap, antara lain kembung, teri, petek, lemuru, dan beberapa jenis moluska, seperti cumi dan ubur-ubur.

2. Perikanan laut dalam
Perikanan laut dalam merupakan jenis penangkapan ikan di laut lepas atau samudera yang biasa dilakukan oleh nelayan modern atau perusahaan perikanan dengan peralatan canggih.
Beberapa wilayah di Indonesia yang merupakan kawasan perikanan laut yang potensial antara lain sebagai berikut.
a) Perairan Selat Malaka dengan pusat di daerah Bagansiapiapi. Di wilayah ini banyak mengandung ikan terumbuk.
b) Sekitar perairan pantai utara Jawa, dan Segara Anakan (Cilacap).
c) Perairan selatan Pulau Jawa, menyisir hingga kawasan timur Indonesia, banyak terdapat ikan tuna jenis Bluefin.
d) Perairan Wakatobi, Laut Banda, dan sekitarnya merupakan habitat khususnya jenis tuna sirip kuning.
e) Sekitar Air Tembaga, Bitung, dan Sulawesi Utara yang banyak menghasilkan jenis ikan tuna dan cakalang.
f) Perairan Maluku (sekitar Ambon) yang merupakan salah satu zona up welling curent sehingga menjadi kawasan yang kaya dengan ikan. Di wilayah ini banyak terdapat jenis ikan cakalang dan beberapa jenis ikan hias.


Perikanan dalam Ketahanan Pangan Nasional

Dengan luas 1,9 juta kilometer persegi, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Tak pelak, laut Nusantara yang membentang dari barat ke timur sepanjang lebih dari 5000 kilometer, memberikan kontribusi besar bagi perikanan dunia. Perairan Indonesia merupakan habitat bagi 76 persen terumbu karang dan 37 persen ikan karang dunia.Keberadaan laut menjadi penopang ekonomi masyarakat. Sekitar 2,8 juta keluarga nelayan yang tersebar di 9.326 desa pesisir menggantungkan hidup dari laut. Hasil tangkapan nelayan menjadi sumber protein penting bagi masyarakat.
Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari sebesar 9,9 juta ton per tahun. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, tampak adanya perbedaan secara umum antara Indonesia bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan kecil. Kondisi yang agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur yang kedalaman lautnya mencapai 4.000 m, banyak ditemukan ikan besar seperti tuna dan cakalang. Panjang garis pantai Indonesia kedua terpanjang di dunia setelah Kanada. Oleh karena itulah, potensi sumber daya alam wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia.
Peluang pengembangan usaha di bidang perikanan Indonesia masih memiliki prospek yang baik. Pengembangan usaha perikanan dapat digunakan untuk mendorong pemulihan ekonomi setiap tahunnya. Indoneisa memiliki kesempatan untuk menjadi penghasil prosuk perikanan terbesar di dunia, karena kontribusi perikanan pada 2004 – 2009 terus mengalami kenaikan. Untuk menopang ketahanan pangan nasional, dengan catatan potensi perikanan dikelola dengan baik, maka perikanan di Indonesia sudah mencukupi kebutuhan secara nasional.

Apa itu Peternakan?

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaan saja, memelihara dan berternak memiliki perbedaan yang terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keungtungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.

   Peternakan yang dikembangkan di Indonesia

1. Ternak besar
Binatang yang termasuk jenis ternak besar adalah sapi, kerbau, dan kuda. Binatang itu pada mulanya dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, misalnya kerbau dimanfaatkan untuk menarik bajak di sawah. Sapi memegang peranan penting untuk keperluan pengangkutan, terutama di daerah-daerah, misalnya untuk mengangkut barang-barang hasil pertanian dari daerah ke kota.

2. Ternak kecil 
Jenis ternak kecil adalah kambing, domba, dan babi. Ternak kambing banyak sekali ditemukan di Jawa dan Madura. Kambing memiliki peran penting di masyarakat yaitu sebagai bahan olahan pangan. Ternak kecil berarti peternakan yang diusahakan dengan memelihara hewan yang berukuran kecil. Manfaat yang diambil dari ternak kecil adalah susu, daging, dan kulitnya.

3. Ternak ungags
Ternak unggas adalah peternakan yang diusahakan dengan memelihara hewan bersayap atau sebangsa burung. Hewan yang digolongkan ke dalam ternak unggas, yaitu ayam, itik (bebek), angsa, entog, dan burung puyuh. Manfaat beternak hewan-hewan unggas adalah untuk diambil daging, telur, bulu, atau sebagai penghibur untuk dinikmati suaranya atau keindahannya.

Persebaran Sumber Daya Peternakan di Indonesia
Sumber daya peternakan di Indonesia tersebar tidak merata, karena dipengaruhi oleh faktor geografis. Tidak semua hewan ternak cocok untuk dibudidaya atau dikembangkan di seluruh wilayah di Indonesia. Meskipun demikian, baik peternakan ternak besar, ternak kecil, dan ternak unggas saat ini sudah dilakukan hampir di seluruh wilayah.  Berikut adalah tabel yang berisi data persebaran peternakan di Indonesia:

Persebaran Sumber Daya Peternakan di Indonesia
No. Komoditas Wilayah
A. Ternak Besar
1 Sapi Jawa, madura, Bali, Nusa Tenggara, Suawesi Selatan, Sumatera, Kalimantn, Malukum dan Papua.
2 Kerbau Jawa, umatera, dan Sulawesi Selatan.
3 Kuda Nua Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jawa, Maduram dan Sumatera.
B. Ternak Kecil
1. Kambing Jawa, Madura, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan.
2. Domba Jawa, Madura.
3. Babi Bali, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, ulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.
C. Ternak Unggas
1. Ayam Kampung Hampir semua wilayah di Indonesia
2. Ayam Ras Jawa Barat, Bali, Nusa Temggara Kalimantan, Maluku, dan Papua.
3. Itik Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara.

Peternakan dalam Ketahanan Pangan Nasional

Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dalam pengembangan peternakan, khususnya sapi perah, sehingga dapat menjadi produsen susu sekaligus konsumen susu. Hal ini karena keadaan alam Indonesia yang sangat cocok untuk peternakan sapi perah dan jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak sebagai konsumen yang potensial. Peningkatan konsumsi susu berkaitan dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya susu bagi kesehatan.
Produksi hasil peternakan selain susu adalah daging dan telur. Produksi secara nasional untuk daging dan telur selama tahun 2010 – 2014 mengalami pertumbuhan yang cukup berarti, yaitu masing-masing 5,98% dan 7,08% per tahun. Sedangkan produksi susu mengaami penururnan sebesar -2,73% per tahun.
Produksi daging tahun 2014 mencapai 2,98 juta ton. Produksi daging ini sebagian besar yaitu 52% berasal dari daging ayam ras pedaging. Sedangkan daging sapi berkontribusi 19,2% terhadap total produksi daging nasional. Sedangkan produksi telur tahun 2014 mencapau 1,81 juta ton, yang terdiri dari telur ayam ras petelur (71,1%) dan lainnya berupa telur ayam buras, itik burung puyuh dan itik manila.


VI. POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA UNTUK PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI

BAHAN BAKU INDUSTRI YANG BERASAL DARI PERTANIAN PERTANIAN

1. Kedelai
Kedelai banyak dibudidayakan pada lahan yang berupa ladang, tegalan, dan sawah tadah hujan. Penghasil kedelai di Indonesia adalah Jateng, Jatim, NTT, dan Lampung. Dari segi gizi, ternyata kedelai merupakan sumber gizi yang baik sekali bagi manusia. Kedelai utuh mengandung 35-38% protein, yang tertinggi dari segala nilai kacang-kacangan tradisional lainnya. Manfaat lain kedelai adalah sebagai berikut:
1) Sebagai bahan baku pembuatan kecap, tempe, tahu, dan susu kedelai.
2) Sebagai komoditi ekspor nonmigas
Salah satu manfaat kedelai dalam bidang industri yaitu sebagai bahan bagu pembuatan kecap.

2. Kacang tanah
Kacang tanah banyak dibudidayakan di daerah tegalan dan sawah tadah hujan. Daerah penghasil kacang tanah di Indonesia adalah Jawa dan Sulawesi Selatan. Kegunaan kacang tanah adalah sebagai berikut:
1) Sebagai bahan baku industri minyak goring
2) Sebagai bahan baku industri makanan

BAHAN BAKU INDUSTRI YANG BERASAL DARI PERKEBUNAN

1. TEBU
Tebu di Indonesia banyak ditanam di daerah Pasuruan, Besuki, Banyumas, Yogyakarta, Kedu, Karanganyar, Kediri, Sulawesi Selatan. Tebu digunakan sebagai bahan baku gula. Ampas berupa batang tebu yang kering digunakan sebagai bahan pembuatan kertas.
Cara pengolahan tebu adalah setelah dipanen, tebu dibawa ke pabrik dan langsung dipres sampai keluar airnya. Air tebu dimasak sehingga sebagian airnya menguap dan terbentuklah endapan gula yang kental. Apabila dipanaskan terus, gula tersebut akan membentuk bongkahan dan kering. Kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengkristal sehingga gula tersebut akan pecah dengan sendirinya menjadi Kristal-kristal kecil seperti kubus. Gula tersebut berwarna putih kekuningan. Untuk menjadikan gula purih bersih dengan cara diasapi dengan asap belerang.

2. KARET
Daerah persebaran karet di Indonesia meliputi: Jatim, Jabar, Langkat, Deli Serdang, Kisaran, Lampung, dan Nangroe Aceh Darussalam. Pemanfaatan karet terkait dengan mobilitas manusia dan barang yang memerlukan komponen yang terbuat dari karet seperti ban kendaraan, conveyor belt, sabuk transmisi, dock fender, sepatu dan sandal karet.

3. KELAPA
Kelapa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng, margarin, dan santan. Daerah persebaran tanaman kelapa di Indonesia adalah Minahasa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Nusa Tenggara.

4. KELAPA SAWIT
Kelapa sawit digunakan sebagai bahan pembuatan minyak goreng. Daerah penghasil kelapa sawit di Indonesia berada di Sumatra Utara, Aceh, Riau, Jambi, Lampung, Bengkulu, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Irian.

5. KOPI
Tanaman kopi berasal dari Arabia dan Etiopia. Jenis tanaman kopi mencakup Kopi Arabika, Kopi Liberika (dari Angola), dan Kopi Robusta (dari Etiopia). Kopi yang ditanam di Indonesia umumnya berasal dari Robusta yang tumbuh di daerah dengan ketinggian 0-1.000 m.
Perkebunan kopi terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu, dan Palembang, Minahasa, dan Toraja. Saat ini, luas perkebunan kopi di Indonesia mencapai kurang lebih 1.042.141 hektare . Setiap tahun Indonesia mengekspor 370.000 ton kopi.

6. TEH
Tanaman teh ditanam pertama kali di Indonesia pada tahun 1828 di Bogor dan dibawa oleh Jacobson. Daerah persebaran teh di Indonesia meliputi Sukabumi, Garut, Wonosobo, Ambarawa, Bengkulu, Pematang Siantar, dan Sumatera Barat. 
Indonesia merencanakan 80% hasil teh dipasarkan ke luar negeri dan sisanya untuk keperluan dalam negeri. Daerah pemasaran teh ialah Singapura, Pakistan, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Jerman. Saat ini negara pengimpor teh Indonesia adalah Pakistan, yaitu sebesar 26,7 ribu metrik ton senilai US$ 29,9 juta.

7. CENGKEH
Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh subur di Kepulauan Maluku. Pada mulanya, bangsa Baraf (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) datang ke Indonesia untuk memperoleh rempah-rempah. Daerah persebaran cengkeh di Indonesia meliputi Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, Sulut, Sulsel, Bali, Maluku. Pada saat ini cengkeh digunakan sebagai bahan makanan sekaligus bahan tambahan industri parfum.

8. KAKAO
Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao adalah bahan dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain. Dalam bahasa keseharian masyarakat kita menyebutnya coklat. Karakter rasa coklat adalah gurih, dengan aroma yang khas sehingga disukai banyak orang khususnya anak-anak dan remaja. Daerah penghasil cokelat di Indonesia terdapat di Jawa Tengah (Semarang, Pekalongan), Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. 

9. LADA
Lada merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar. Lada banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur yang sekarang sudah dimanfaatkan dari sektor industri. Persebaran tanaman ini di Indonesia ada di Sumatera Selatan, Lampung, Bangka, dan Belitung.Salah satu hasil industri lada adalah ladaku yang diproduksi oleh PT Motasa Indonesia.

10. TEMBAKAU
Produksi tembakau di Indonesiacukup melimpah. Kawasan yang menghasilkan tembakau adalah Bojonegoro,Deli Serdang,Langkat,Garut, Pemalang, Karanganyar, Temanggung,DIY, Jember, Kediri,Mojokerto, Bondowoso, Klaten, dan Medan. Tembakau merupakan bahan baku dari rokok. Rokok merupakan penyumbang devisa tertinggi di Indonesia.  


        BAHAN BAKU INDUSTRI YANG BERASAL DARI HUTAN

1. KAYU
a. Jati
Persebaran hutan jati di nusantara meliputi beberapa daerah seperti Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Bali. Di Pulau Jawa sendiri, persebaran jati paling banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kayu jati memiliki tekstur yang keras dan awet karena terdapat minyak di dalamnya. Hal ini membuat kayu jati banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat interior rumah. Selain sebagai interior rumah, kayu jati juga digunakan sebagai atap dan tiang penyangga rumah- rumah  tradisional jawa. Kayu jati yang sudah diolah juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kapal dan konstruksi jembatan. Semua manfaat yang bisa diperoleh dari kayu jati membuat kayu ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi

b. Meranti
Kayu meranti terkenal di kalangan pertukangan dan perdagangan kayu. Persebarannya meliputi hutan- hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Kayu meranti sering dimanfaatkan sebagai kayu konstruksi, penyekat ruangan dalam bangunan, bahan pembuatan meubel dan berbagai interior dalam rumah. Selain menghasilkan kayu, pohon meranti juga menghasilkan resin, yaitu sejenis getah yang keluar dari batang pohon. 

c. Cendana 
Kayu cendana dihasilkan dari pohon dengan nama latin Santalum album yang ditemukan di Nusa Tenggara Timur. Meski demikian, persebaran cendana sekarang sudah meliputi hutan- hutan di daerah Jawa dan keseluruhan Nusa Tenggara. Kayu cendana ini sudah menjadi barang langka sehingga harganya menjadi begitu mahal. Kayu cendana memiliki aroma yang wangi. Itulah nilai lebih dari kayu cendana dibandingkan jenis  kayu lainnya. Pemanfaatan kayu cendana diantaranya adalah sebagai bahan pembuatan dupa & aroma terapi, sebagai campuran parfum, serta bahan pembuatan sarung keris.

d. Akasia 
Akasia memiliki nama latin Acacia mangium. Kayu akasia banyak ditemukan di hutan- hutan Jawa Barat. Pada awalnya, kayu akasia dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas. Banyak pabrik kertas yang mencari pohon akasia dengan usia berkisar antara 3 sampai 5 tahun. Perkembangan selanjutnya, kayu akasia juga digunakan sebaga bahan baku pembuatan furnitur. Hal ini membuat permintaan kayu akasia oleh industri meubel maupun kertas semakin meningkat.

2. NON KAYU
a. Rotan 
Rotan adalah hasil hutan yang berada pada urutan kedua setelah kayu. Batang rotan mempunyai panjang puluhan meter dan banyak dimanfaatkan untuk membuat interior rumah. Sebelum diolah, rotan harus dibersihkan terlebih dahulu karena rotan mempunyai pelepah yang berduri. Sebagian besar rotan di Indonesia dihasilkan dari hutan yang berada di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

b. Damar 
Damar merupakan hasil hutan berupa getah kayu, yang banyak ditemukan di hutan Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Selama ini, masyarakat memanfaatkan damar untuk bahan cat, vernis, bahan dasar pembuatan perahu hingga dijadikan bahan pembungkus kabel. Damar merupakan getah dari senyawa polysacarida yang dihasilkan pohon dari genus seperti hopea, balonocarpus, vatica, canoriurn dan agathis yang selama ini tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian minimal 300 meter sampai 1.500 meter diatas permukaan laut. Kecuali untuk pohon dari genus bornesis, yang dapat tumbuh di tanah berpasir di ketinggian 0-50 meter diatas permukaan laut.




BAHAN BAKU INDUSTRI YANG BERASAL DARI TAMBANG


1. MINYAK BUMI
Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa, dan laut-laut dangkal. Sesudah mati,mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar laut kemudian proses terjadinya minyak bumi ini memerlukan waktu berjuta-juta tahun lamanya. Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia sebagai potensi sumberdaya tambang di Indonesia adalah Sumatra : Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan), Jawa : Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah), Kalimantan : Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan),  Maluku : Pulau Seram dan Tenggara, Papua : Klamono, Sorong, dan Babo. Pabrik Pengolahan Minyak Bumi terdapat di :Balikpapan: Kalimantan Timur, Cepu: Jawa Tengah, Cilacap: Jawa Tengah, Pangkalan Brandan: Sumatra Utara, Plaju: Sumatra Selatan, Sungai Gerong: Sumatra Selatan, Wonokromo: Jawa Timur. Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, super 98, premium, minyak tanah, solar, oli, dsb. Minyak bumi berperan penting dalam perekonomian Indonesia karena dapat menghasilkan devisa negara.
2. BATU BARA
Lokasi batubara di Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia berikut ini daera-daerah penghasil batubara Indonesia: Bukitasam: Pusatnya di Tanjungenim, Sumatra Selatan, Kotabaru: Pulau Laut, Kalimantan Selatan, Sungai Berau: Pusatnya di Samarinda, Kalimantan Timur, Umbilin: Pusatnya di Sawahlunto, Sumatra Barat. Selain itu, tambang batubara terdapat juga di Bengkulu, Jawa Barat, Papuadan Sulawesi Selatan.
Batubara juga merupakan suatu bahan yang penting dalam pembuatan produk-produk tertentu, seperti: Karbon teraktivasi  (digunakan pada saringan air dan pembersih udara serta mesin pencuci darah), serat karbon (bahan pengeras yang sangat kuat namun ringan yang digunakan pada konstruksi, sepeda gunung dan raket tenis), metal silikon – digunakan untuk memproduksi silikon dan silan, yang pada gilirannya digunakan untuk membuat pelumas, bahan kedap air, resin, kosmetik, shampo dan pasta gigi.
3. TIMAH
Timah adalah salah satu bahan tambang yang sangat penting. Timah jika sudah diolah dapat digunakan sebagai kaleng makanan, pelapis besi agar tidak berkarat dan dalam bentuk lembaran timah digunakan sebagai pembungkus permen, coklat hingga rokok. Timah terdapat pada batuan-batuan granit dan masih berbentuk serpihan kecil. Dalam pengolahannya timah akan dipisahkan dari batuan granit untuk mendapatkan konsentrasi tinggi hingga akhirnya diolah menjadi biji timah dan menjadi timah produksi yang dipakai dalam skala yang lebih besar. Indonesia merupakan negara penghasil timah terbesar nomor 4 di dunia setelah Malaysia, Thailand, dan Bolivia. Tambang timah di Indonesia banyak sekali terdapat di daerah Pulau Bangka, Singep, dan daratan Riau.
4. BAUKSIT
Bauksit adalah jenis mineral alumunium hidroksida yang terjadi karena proses pelapukan dari batuan granit. Bakusit mempunyai ciri sangat lunak, relatif ringan dan berwarna putih kekuningan.Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan matulergi. Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
5. NIKEL
Nikel adalah logam yang dalam penggunaannya banyak dicampur dengan besi agar menjadi tahan karat dan menjadi baja, dicampur dengan tembaga agar menjadi kuningan dan perunggu. Selain itu nikel digunakan untuk membuat mata uang logam. Daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia terdapat di Soroako, Sulawesi Selatan dan Pomala, Sulawesi tenggara
6. TEMBAGA
Tembaga banyak sekali dimanfaatkan dalam pembuatan alat listrik seperti kabel,lalu untuk peralatan industri konstruksi, pembuatan kapal laut hingga dipakai untuk pipa air. Di Indonesia pertambangan tembaga banyak terdapat di daerah Tembagapura, Papua yang pengolahannya dilakukan juga oleh PT Freeport.
7. BIJI MANGAN
Sekitar 80% bahan pembuatan baja dan perunggu menggunakan bijih mangan. Apabila besi dicampur dengan Mangan, maka akan membentuk baja yang keras. Kegunaan lain dari mangan adalah untuk proses pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumberdaya tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).
8. BIJI BESI
Barang-barang dari besi yang ada di rumah kita pada awalnya terbuat dari biji-biji besi kecil yang akhirnya diolah menjadi bongkahan besi dan dicetak sesuai dengan kebutuhan. Dalam kehidupan sehari- hari, besi banyak dimanfaatkan dalam berbagai macam bidang, khusunya dalam bidang konstruksi. Beberapa tambang biji besi yang terdapat di Indonesia antara lain di Cilacap pasir besi di jawa Tengah, Cilegon Banten, Longkana dan Pegunungan Verbeek di Sulawesi Tengah, Pulau Dermawan, Pulau Sebuku dan Pulau Suwang di Kalimantan Selatan. Sementara biji besi yang merupakan jenis barang tambang vital yang ada di Indonesia ini dikelola oleh PT Krakatau Steel yang berada di Cilegon, Jawa Barat.
9. EMAS
Emas merupakan logam mulia yang nilainya sangat mahal. Emas dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk. Emas yang khusus digunakan dalam menyimpan kekayaan, biasanya dibuat dalam bentuk batangan. Sementara emas yang dipakai manusia adalah yang diolah dalam bentuk perhiasan seperti kalung, gelang, cincin, dan sebagainya. Jikalau emas merupakan logam yang sangat dicari, maka berapa nilai yang akan kita berikan pada tambang emas? Indonesia mempunyai tambang emas yang sangat besar, bahkan dikatakan bahwa tambang emas yang dimiliki Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Tambang emas besar Indonesia terdapat di Papua, yakni yang dikelola oleh PT. Freeport Indonesia.
10. FOSFAT
Fosfat merupakan barang tambang yang terbentuk dari persenyawaan pada kotoran kelelawar yang tercampur dengan batu kapur. Fosfat sangat diperlukan dalam industri pembuatan pupuk. Tambang fosfat banyak terdapat di pulau Jawa, diantaranya adalah di Jawa Barat yakni Bogor dan Pangandaran. Jawa Tengah diantaranya di Gombong, Purwokerto,  Jepara, dan Rembang. Di Jawa Timur yakni di Bojonegoro.
11. BELERANG
Belerang merupakan mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme. Belerang ini banyak digunakan untuk industri pupuk, kertas, cat, plastik, dan lainnya. Persebaran belerang di Indonesia berkaitan dengan gunung- gunung api yang masih aktif, seperti di Dieng (Jawa Tenga), gunung Solok di Sumatera Barat, gunung Kerinci di Jambi, dan lain sebagainya.
12. GAMPING 
Batu gamping (batu kapur) kebanyakan merupakan batuan sedimen organik yang terbentuk dari akumulasi cangkang, karang, alga, dan pecahan-pecahan sisa organisme. Batu gamping juga dapat menjadi batuan sedimen kimia yang terbentuk oleh pengendapan kalsium karbonat dari air danau ataupun air laut. Batu gamping banyak digunakan dalam bahan baku pembuat semen. Batu ini banyak terdapat di Pegunungan Seribu dan Pegunungan Kendeng.
13. KALOIN
Kaolin terbentuk dari pelapukan batuan granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah sekitar pegunungan di Sumatera. Kaolin banyak dipakai sebagai bahan pengisi (filler), pelapis (coater), barang-barang tahan api dan isolator. Kaolin juga dipakai pada proses pembuatan keramik, obat, melapisi kertas, sebagai bahan tambahan makanan, odol, sebagai bahan menyebarkan sinar di bola lampu pijar agar berwarna  putih, serta sebagai bahan kosmetik
14. PASIR KUARSA
Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai, pantai, dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu. Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung 
Manfaat pasir kuarsa atau biasa disebut Pasir Silika (SiO2) antara lain adalah untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air minum atau air tanah atau air PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air. Sebagai bahan baku utama dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting).  Sebagai bahan ikutan dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.
15. MARMER
Marmer tercipta dari proses peralihan batuan gamping atau batuan kapur. Pada suhu dan tekanan  bekerja pada batuan gamping disebabkan oleh adanya energi endogen atau energi dari dalam bumi. Batu marmer umumnya dimanfaatkan untuk kerajian seni pahat, seperti patung, bagian dari meja, dinding bangunan, lantai rumah atau bangunan, dan banyak lagi. Batu marmer ditambang di beberapa daerah seperti Tulungagung di provinsi Jawa Timur, provinsi Lampung, dan daerah Makassar.

16. INTAN
Intan hampir bersaudara dengan emas dan perak, namun intan lebih dikenal sebagai bahan yang sering diolah sebagai perhiasan. Selain perhiasan, intan juga diubah menjadi mata bor suatu mesin karena sifatnya yang sangat keras. Intan merupakan barang tambang yang sangat indah sehingga mempunyai nilai jual yang tiggi pula. Indonesia merupakan negara yang sangat dikenal dengan hasil intannya. Intan dapat diperoleh dengan menggali tanah, lalu tanah dilimbang dengan air hingga ditemukannya biji intan. Tambang intan yang ada di Indonesia ini sebagian besar berada di wilayah pulau Kalimantan. Bahkan di Kalimantan sendiri terdapat tempat pengasahan intan yang sangat terkenal, yakni di Martapura. Martapura lebih tepatnya berada di Kalimantan Selatan. Selain di Martapura, ada lagi tempat pengasahan intan yakni di wilayah Kalimantan Barat dan juga Kalimantan Tengah.
17. ASPAL
Aspal merupakan barang tambang yang banyak digunakan sebagai bahan pengecoran jalan. Aspal merupakan barang tambang yang sangat penting karena keberadaannya mencerminkan fasilitas transportasi negara. Aspal menjadikan jalan yang pada mulanya jelek, rusak, buruk menjadi jalan yang halus dan mudah untuk dilewati kendaraan, sehingga akan memperlancar transportasi dan menghindarkan kendaraan dari kemacetan. Tambang aspal juga ditemukan di wilayah Indonesia, khususnya di Pulau Buton di Sulawesi Tenggara. Selain disitu, tambang aspa juga dihasilkan oleh Permigan Wonokromo di Jawa Timur.
18. YODIUM
Yodium biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pada larutan obat dalam campuran alkohol, indrustri kesehatan, herbisida, industri pembuatan desinfektan, juga dimanfaatkan pada garam biar lebih sehat. Tambang Yodium bisa di jumpai di daerah Semarang di Provinsi Jawa Tengah dan di kab. Mojokerto di Provinsi Jawa Timur.
19. PLATINA
Platina merupakan sebuah logam yang mempunyai ciri berwarna putih keperakan hingga abu- abu kehitaman, mudah ditempa, tidak mudah berkarat , dapat diregangkan dan juga sukar dicairkan. Platina ini terbentuk akibat konsentrasi magma  pada batuan beku basa. Platina juga banyak digunakan untuk membuat perhiasan, alat kedokteran dan juga alat komunikasi. Tambang platina di Indonesia adalah di Bengkalis, Riau dan di Martapura.
20. TANAH LIAT
Tanah Liat adalah tanah yang mengandung lempung (65%), butir-butirnya sangat halus, sehingga rapat dan sulit menyerap air. Tanah liat banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan sumatera. Tanah liat dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan gerabah.
21. GYPSUM
Gipsum, ternyata merupakan barang tambang yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia. Gips banyak sekali kegunaannya, seperti digunakan pada industri keramik. Jika kita melihat model bangunan jaman sekang, dimana tiang- tiangnya besar dan penuh dengan ukiran (padahal bukan katu), maka kemungkinan tiang itu menggunakan gips yang sudah diukir sebelumnya. Tidak hanya tiang saja, namun juga hiasan yang berada di atap- atap rumah mewah, biasanya itu juga menggunakan ukiran dari gipsum yang kemudian diberi warna yang sesuai dengan kemauan atau selera masing- masing. Gips merupakan barang tambang yang mana tambangnya ada di Indonesia. Beberapa tambang gips atau gipsum yang ada di Indonesia terletak di daerah Cirebon, Rembang, Kalianget, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi utara. 

VII. POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA YANG ADA DI INDONESIA UNTUK PENYEDIAAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN


         APA ITU ENERGI BARU TERBARUKAN?



Energi baru terbarukan ini disebut juga dengan istilah energi alternatif. Energi alternatif merupakan semua bentuk energi yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pengganti energi konvensional serta menghindari kerusakan lingkungan.


          JENIS ENERGI ALTERNATIF YANG DIKEMBANGKAN DI INDONESIA


1. ENERGI MATAHARI
Disebut juga dengan tenaga surya. Tenaga surya ini menggunakan photovoltaic atau sel surya. Sel surya merupakan sebuah alat semikonduktor yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Jenis energi ini menggunakan sistem pemusatan energi concentrated solar power (CSP) untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik tertentu untuk menggerakkan generator atau yang biasa disebut dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Permbangunan PLTS pertama dan terbesar menjadi percontohan yang ada di Indonesia dilakukan di Bali. Berikut beberapa lokasi yang menjadi lokasi PLTS di indonesia:
1. PLTS di Kabupaten Karangasem, Bali dengan kapasitas 1 MW.
2. PLTS di Kabupaten Bangli, Bali dengan kapasitas 1 MW.
3. PLTS di Pulau Gili Trawangan (NTB) berkapasitas 600 kWp.
4. PLTS di Pulau Gili Air (NTB) dengan kapasitas 160 kWp.
5. PLTS di Pulau Gili Meno (NTB) dengan kapasitas 60 kWp.
6. PLTS di Pulau Medang, Sekotok, Moyo, Bajo Pulo, Maringkik, dan Lantung dengan total kapasitas 900 kWp.
7. PLTS Raijua (Kabupaten Sabu Raijua, NTT) dengan kapasitas 150 kWp.
8. PLTS Nule (Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 250 kWp.
9. PLTS Pura (Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 175 kWp.
10. PLTS Solor Barat (Kab. Flores Timur, NTT) dengan kapasitas 275 kWp.
11. PLTS Morotai (Maluku Utara) dengan kapasitas 600 kWp.
12. PLTS Kelang (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
13. PLTS Pulau Tiga (Maluku) dengan kapasitas 75 kWp.
14. PLTS Banda Naira (Maluku) (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
15. PLTS Pulau Panjang (Maluku) dengan kapasitas 115 kWp.
16. PLTS Manawoka (Maluku) dengan kapasitas 115 kWp.
17. PLTS Tioor (Maluku) (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
18. PLTS Kur (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
19. Kisar (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
20. PLTS Wetar (Maluku) dengan total kapasitas 100 kWp.
21. PLTS Kabaena (Sulawesi Tenggara) dengan kapasitas 200 kWp
22. PLTS Desa Oelpuah (Kupang Tengah) dengan kapasitas 5 MWp

2. ENERGI AIR
Air merupakan salah satu sumber energi yang dapat digunakan sebagai energi alternatif. Air digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) seperti air terjun atau air yang dibendung. 
Energi air ini menggerakkan turbin dan mengubahnya menjadi energi listrik. Pemanfaatan energi air juga digunakan melalui tenaga mikro hidro, yang hampir sama dengan PLTA. Pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dapat dibangun di daerah yang yang memiliki sungai berarus kecil. PLTMH ini memiliki kelebihan dibanding dengan PLTA. Kelebihan tersebut terutama dalam hal biaya yang relatif murah dan lebih aman terhadap lingkungan. PLTA yang ada milik Indonesia tersebar di daerah sebagai berikut:
1. PLTA Sigura-gura = Sumatera Utara.
2. PLTA Maninjau = Sumatera Barat.
3. PLTA Jatiluhur = Jawa Barat.
4. PLTA Tuntang = Jawa Tengah.
5. PLTA Garung = Jawa Tengah.
6. PLTA Sempor = Jawa Tengah.
7. PLTA Wonogiri = Jawa Tengah.
8. PLTA Lodaya = Jawa Timur.
9. PLTA Sengguruh = Jawa Timur.
10. PLTA Wlingi Raya = Jawa Timur.
11. PLTA Karangkates = Jawa Timur.
12. PLTA Tes = Bengkulu.
13. PLTA Tonsen = Sulawesi Utara.
14. PLTA Sadang = Sulawesi Utara.
15. PLTA Riam Kanan = Kalimantan Selatan.
16. PLTA Sentani = Irian Jaya
3. ENERGI ANGIN
Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai pembangkir listrik tenaga angin atau yang dikenal juga dengan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). Pemanfaatan energi angin ini menggunakan turbin angin. PLTB yang pertama dikembangkan di Indonesia adalah di Pantai Saman, Yogyakarta. Daerah yang dapat digunakan sebagai PLTB adalah daerah yang memiliki kecepatan angin relatif konstan, yaitu kecepatan rata – rata tahunan sebesar 3,4 – 4,5 m/ detik serta arah angin yang cenderung tidak berubah – ubah. Beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki potensi sebagai ladang angin adalah jawa bagian selatan, sulawesi, dan nusa tenggara timur. 

                         PLTB Pantai Samas, Yogyakarta
4. ENERGI KELAUTAN
Energi kelautan yang mulai dikembangkan Indonesia adalah energi gelombang dan pasang surut air laut. Pemberdayaan energi pasang menjadi energi listrik dikembangkang oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di wilayah Indonesia barat berada di Rokan Hilir, Riau dan di wilayah Indonesia timur di Merauke, Papua. Pengembangan energi gelombang laut berada di Pantai Baron, Yogyakarta.

Ilustrasi pembangkit listrik tenaga gelombang
5. ENERGI BIOMASA
Biomassa merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk sumber daya hewan dan tumbuhan serta limbah yang dihasilkan yang memiliki potensi energi. 
Contoh biomassa adalah pepohonan, tanaman, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, dan kotoran ternak. Pemanfaatan biomassa dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu:
1) Biodiesel, sumber energi biomassa cair yang bahan bakunya berasal dari kelapa sawit, jarak dan kedelai.
2) Bioetanol, sumber energi biomassa cair yang bahan bakunya berasal dari ubi kayu, jagung dan sorghum.
3) Biogas, sumber energi biomassa gas yang bahan bakunya berasal dari berbagai limbah dan sampah organik yang difermentasikan dan menghasilkan gas metana.
4) Biobriket, sumber energi biomassa yang bahan bakunya berasal dari sekam, arang sekam, serbuk kayu, serbuk gergaji dan limbah biomassa lainnya yang diolah dalam bentuk padat (briket).
Pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) di Indonesia mulai banyak dikembangkan terutama di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Papua. PLBTm di wilayah sumatera dan kalimantan memanfaatkan limbah sawit, sedangkan di Papua menggunakan limbah sagu.

6. ENERGI PANAS BUMI
Energi panas bumi (geothermal) adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi. Sebagai daerah vulkanik, wilayah Indonesia sebagian besar kaya akan sumber energi panas bumi. Jalur gunung api membentang di Indonesia dari ujung pulau Sumatera, sepanjang pulau Jawa, Bali, NTT, NTB menuju kepulauan Banda, Halmaera dan pulau Sulawesi. Hal tersebutlah yang menyebabkan pada wilayah ini terdapat potensi energi panas bumi yang dimanfaatkan


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ENENRGI ALTERNATIF

No Kelebihan Kekurangan
1 Cenderung lebih ramah lingkungan Biaya instalansi awal cukup mahal
2 Pasokan ketersediaannya melimpah Kurang dapat diandalkan karena bergantung pada kondisi alam
3 Sebagian besar energi alternatif merupakan sumber daya yang dapat diperbarui (renewable resources) Belum dapat dioperasikan secara efisien karana beberapa energi alternatif masih dalam tahap pengembangan
4 Sebagian besar merupakan sumber energi yang berasal langsung dari fenomena alam (sinar matahari, angin, air) Penggunaan energi alternatif belum didukung sarana penunjang. Sebagai contoh penggunaan bahan bakar bioetanol belum ditunjang oleh produksi massal kendaraan berbahan bakar bioetanol. 




                                                       DAFTAR PUSTAKA

Gatot Hermanto. 2013. Geografi Untuk SMA/ MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya
I D Sobandi. 2014. Mandiri Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
K Wardiyatmoko, P. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Suparmin, Aji Arifin, Rita Noviani. 2014. Geografi Peminatan ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mediatama
Dewan Ketahanan Pangan. 2015. Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan Indonesia 2015. Jakarta: Dewan Ketahanan Pangan Indonesia.
http://anekakeripikmalang.com/2014/05/28/faktor-utama-ketahanan-pangan/ diakses tanggal 5 April 2017
http://presidenri.go.id/pangan/1967.html diakses tanggal 5 April 2017
Lili Somantri dan Nurul Huda. 2015. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Geografi. Bandung: Grafindo.
Anonim. 2017. Pengertian Peternakan dan Jenisnya (online). Tersedia: https://sobatgeo.blogspot.co.id/2017/01/pengertian-peternakan-dan-jenisnya-di.html. Diakses: 5 April 2017, 8.27 WIB.
Ahyadi Djamaluddin. 2016. Jenis, Kendala, dan Persebaran Peternakan di Indonesia (online). Tersedia: https://inirumahpintar.blogspot.com/2016/12/jenis-kendala-dan-persebaran-peternakan-di-indonesia.html. Diakses: 1 April 2017, 16.13 WIB.
Danang Endarto, dkk. 2009. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional
http://jendeladenngabei.blogspot.co.id/2012/11/pembangkit-listrik-tenaga-bayu-angin.html (diakses  pada tanggal 03 April 2017)
http://www.dct.co.id/home/artikel/451-pembangkit-listrik-tenaga-surya-di-indonesia.html (diakses  pada tanggal 03 April 2017)
Imam Khliq. 2015. Pemanfaatan energi alternatif sebagai energi terbarukan untuk mendukung subtitusi BBM. Jurnal IPTEK, Vol 19 No 2, Desember 2015